Sebagai seorang suami dan ayah dari seorang anak, saya harus pandai berhitung tentang masa depan saya sehingga masa depan rumah tangga saya bisa tergaransi dengan baik. Dengan kondisi ekonomi seperti sekarang ini, tentu sedikit banyak akan membuat bulu kuduk saya semakin merinding. Seperti kenaikan BBM yang sudah didepan mata dengan harga baru sebesar Rp.6.000, ancaman inflasi negara menjadi semakin tinggi, suku bunga kredit yang naik (maklum masih KPR), dan chain effect reaction lainnya yang akan timbul dari kenarikan harga BBM ini.
Seperti anda ketahui bahwa inflasi negara sering bertengger di angka 10%, di tahun belakangan ini agak turun ke sekitar 8,88%. Dan meskipun terlihat turun inflasi sebesar itu sebetulnya masih tergolong mengerikan. Banyak orang mengira bahwa inflasi negara tidak berpengaruh banyak ke kehidupan pribadi kita. Apakah itu betul? Sayangnya, anggapan itu salah. Inflasi akan menurunkan nilai uang kita secara langsung. Koq bisa? Jika negara kita dalam satu tahun mempunyai inflasi sebesar 10%, maka gampangannya kemampuan beli kita akan turun sebesar 10%. Jika anda mempunyai pendapatan sebesar 1jt di tahun 2005 dan di tahun 2006 anda tidak mendapat kenaikan pendapatan maka kemampuan beli anda akan berkurang sebesar inflasi tersebut. Karena biaya hidup akan merangkak naik menyesuaikan inflasi tersebut dan besarannya bisa lebih atau kurang dari nilai inflasi.
Nah, melihat harga tersebut tentunya akan memaksa saya untuk segera mengambil langkah-langkah untuk menyelamatkan masa depan rumah tangga saya.
Yang pertama, biasa harus terjadi penghematan di pengeluaran dan ini langkah yang paling gampang untuk di capai.
Yang kedua, menambah pendapatan rumah tangga saya, entah mau jual makanan, kerajinan, bisnis online (yang sekarang baru digeber hehehe) atau dari sektor yang lain. Karena kalau pendapatan anda naik hanya sebesar 4-5% setahun maka kemampuan beli anda akan tergerogoti sebesar nilai inflasi – kenaikan pendapatan anda. Misal kalau pendapatan anda diproyeksi naik sebesar 4% setahun sedangkan inflasi sebesar 9% maka kemampuan beli anda akan tergerogoti sebesar 5% dan tentu anda tidak menginginkan hal ini terjadi.
Yang ketiga, ikut asuransi pendidikan dan kesehatan. Anda pasti sudah tahu, biaya pendidikan akan menggila ditahun-tahun kedepan ini dan juga biaya kesehatan. Dengan ikut asuransi tentu akan menghemat dan pengeluaran di sector ini bisa menjadi manageable.
Untuk langkah keempat maukah anda sharing dengan saya?