Hari minggu kemarin saya diajak ama adik bungsu saya untuk mencari seekor anak anjing hias untuk dipelihara. Dia sangat suka sekali dengan anjing. Lalu saya tanya kepada seorang teman saya yang punya hobi memelihara anjing hias, dia lalu merekomendasikan kepada saya untuk beli anjing di Pasar Ngasem Jogja. Pasar Ngasem adalah sebuah pasar hewan yang paling tersohor kota Jogja. Mau cari apa aja ada disitu, dari burung merparti sampai tokek pun tersedia. Tapi yang punya hidung sensitif bau-bau-an hewan sangat dianjurkan untuk bawa penutup hidung jika tidak mau muntah 😀
Akhirnya sekitar pukul 4 sore, saya beserta rombongan (kaya Presiden aja hehehe) datang ke pasar Ngasem. Setelah mengikuti petunjuk dari teman saya itu, akhirnya saya menemukan penjual yang menjual anjing dan kucing disitu. Tidak banyak pilihan memang, barang dagangan penjual itu tinggal anjing jenis Holly Pom/Pom-Pom (ngga tau bener ngga ejaan saya ini karena yang ngomong penjualnya), Pitbull, Herder lalu ada kucing Anggora, Siam, Lokal dan Persia. Setelah pilih sana pilih sini, pilihan adik saya jatuh pada jenis Holly Pom. DIa memilih itu karena anjing tersebut adalah anjing hias dan ukurannya ya kecil, sampai besar pun tetep kecil. Karena rumah orang tua saya tidak begitu besar jadi ukuran anjing sangat penting, agar semua penghuni rumah bisa nyaman semua.
Pertama kali adik saya tanya harga, anjing itu dihargai Rp.400.000 dan setelah tawar menawar terjadi akhirnya harga menjadi Rp.150.000 (heran bisa jauh ya…), anak anjing itu emang agak luka di bagian lehernya tapi karena adik saya udah suka, ya apa boleh buat. Entah kami ditipu atau tidak tapi yang penting adik saya udah terlanjur suka dengan anjing itu. Tapi dia agak kurang sreg ama warnanya, penjual itu lalu berkata, “Kalau minggu depan datang warna lain, anda boleh datang kesini dan tukar dengan warna yang lain dan itu free of charge!”. Lalu adik saya jawab, “Beneran neh?”. Dan pertanyaan itu dijawab, “Bener mbak, silahkan saja dibuktikan minggu depan” (Entah ini adalah sebuah lip service atau bukan, tapi ini adalah kehebatan dia yang pertama).
Lalu adik saya terlihat sedikit kuatir karena sebenarnya mama kami tidak mengijinkan ada hewan peliharaan di rumah, terus dia mengutarakan kekuatirannya kepada saya, lalu saya bilang, “Jangan kuatir, nanti tak bantu ngomong ke mami”. Tapi adik saya terlihat masih kuatir, akhirnya si penjual ini bilang, “Jangan kuatir mbak, kalau ibu anda tidak mengijinkan, kembalikan aja anak anjing itu kepada saya dan uang akan saya kembalikan”. Wow, ini adalah kehebatan dia yang kedua sebagai seorang penjual. Cerdik dan tahu bagaimana menjual barangnya dan mendalami keinginan dan keadaan si pelanggan-nya.
Terakhir masalah kandang, kandang yang semula berharga Rp.250.000 akhirnya dilepas seharaga Rp.175.000 padahal saya melihat kandang yang sama di Carrefour dan pet shop, kandang itu dijual dengan harga Rp.270.00. Yah… akhirnya kami mendapat apa yang kami inginkan dengan harga yang sangat terjangkau. Akhirnya dikesepakatan yang terjadi anak anjing + kandang, adik saya membayar sejumlah Rp.325.000 kepada penjual itu. Dan sebelum pulang, penjual itu memberika nomor telpnya kepada kami dan berpesan, “Kalau ada kesulitan dan pertanyaan tentang anjingnya, hubungi saja.”. Sip dah penjual ini, cuman menjual anak anjing dan kadang yang tidak sampai ke harga Rp.400.000 itu pelayanannya benar-benar total kepada kami.
Lalu bagaimana kita menjual jasa dan barang kita di bisnis online ini? Sudahkah kita tahu dengan persis cara membuat barang kita laku? Atau yang lebih penting, apakah kita melakukannya sudah dengan hati? Jangan sampai kalah dengan penjual anak anjing di Pasar Ngasem itu.
Mau tanya nih mas, kemaren no. HP si penjual anjingnya disimpen gak ya? Kebetulan lagi cari kucing murah nih.. beli di petshop kemahalan.
Kalau no. HPnya masih ada, hub saya di ulfianarsm06@gmail.com ya.
thanks before 🙂
aku mau dunk kucingnya kmu beli di mana harganya 150ribu aku juga mau beli tolong kasi alamatnya ya plis….